(Foto: Wikimedia Commons)
Tokek berjari bengkok gonjong, spesies baru di Indonesia, awalnya diabaikan. File ini dilisensikan di bawah lisensi Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International.
Para ilmuwan tidak menyadari bahwa hewan yang biasa mereka lihat setiap hari di Indonesia adalah spesies baru yang kini dikenal sebagai Tokek Jari Bengkok Gonjong.
Spesies Baru yang Diabaikan
Di sebuah kota di Indonesia, makhluk runcing menempel di dinding semen dalam bayang-bayang.
Sebelum para ilmuwan memperhatikan binatang itu dan menyadari bahwa itu adalah spesies baru, kebanyakan diabaikan.
Di Sumatera Barat, peneliti menghabiskan waktu dua tahun untuk melakukan sensus satwa liar. Saat menelusuri kota dan hutan dataran rendah, mereka menemukan kadal yang “umum tapi diabaikan”.
🦎Deskripsi #Spesies Baru Cyrtodactylus #gecko dari Sumatera Barat, Indonesia🇮🇩: https://t.co/1HZmcXuBrp#Squamata pic.twitter.com/Qx9FCBpivX
— ZooKeys (@ZooKeys_Journal) 6 Juli 2023
Menurut penyelidikan, pada malam hari mereka menemukan 16 kadal ini menempel di tembok desa, lembaran logam, batang pohon, dan dahan.
Ketika mereka melihat lebih dekat, para ilmuwan menyadari bahwa mereka telah menemukan spesies baru, tokek berujung bengkok Gonjong, atau Cyrtodactylus gonjong.
Gonjong Bent-Toed Gecko
Tokek berujung bengkok Gonjong, yang panjangnya sekitar 5,6 inci, memiliki tubuh “ramping” dan ekor “bercincin”, menurut para peneliti. Sebuah “bentuk segitiga” dapat terlihat di kepalanya, dan tonjolan runcing menutupi sebagian besar punggungnya.
Menurut penelitian dan foto-foto, tokek memiliki rentang warna dari “krem hingga kuning lemah” hingga cokelat. Di sepanjang punggung dan tungkainya, terdapat bercak coklat tua yang menyerupai garis-garis.
Para peneliti mengklaim bahwa tokek jari kaki bengkok Gonjong mendapatkan namanya dari orang Minang di Sumatera Barat, yang menemukan desain atap rumah yang khas.
Tanduk kerbau, hewan yang paling dipuja dalam etnologi Minang, menjadi model untuk bentuk desain atap yang khas ini, yang dikenal sebagai “gonjong”.
Menurut penelitian, spesies baru tersebut diidentifikasi unik berdasarkan ukuran, pola sisik, dan warna tubuhnya.
Spesies baru menunjukkan lebih dari 17% keragaman genetik dari spesies tokek lain, menurut analisis DNA. Menurut para peneliti, studi sebelumnya tentang keanekaragaman hayati hanya memberikan sedikit perhatian pada dataran rendah Sumatera Barat.
Sebuah provinsi bernama Sumatera Barat terletak di sisi barat pulau Sumatera, 730 mil barat laut Jakarta, ibu kota pulau Jawa.
Para peneliti mengklaim bahwa varietas sebenarnya dari Cyrtodactylus (tokek) sangat diremehkan karena kurangnya penelitian yang secara khusus menargetkan area ini.
Gonjong
Menurut penelitian, atap gonjong telah mewakili identitas etnis orang Minang. Orang-orang Minang membantu tim peneliti selama studi mereka, sehingga para peneliti menamai spesies baru itu untuk menghormati mereka, lapor Miami Herald.
Studi yang dilakukan Nugraha dan timnya baru-baru ini dipublikasikan di jurnal ZooKeys.
Baca Juga: Ular Air Tembaga Langka Punah dalam 20 Tahun Karena Hanya Tersisa 40, Para Ilmuwan Peringatkan
Tokek di Indonesia
Ada sembilan jenis tokek di Indonesia, menurut Animal Of Things.
Pulau Sulawesi adalah rumah bagi Tokek Raksasa. Asia Tenggara adalah rumah bagi jenis tokek tertentu yang dikenal sebagai tokek tokay. Kepulauan Indonesia adalah rumah bagi beberapa spesies tokek yang berbeda, termasuk tokek dinding. Tinggal di medan berbatu dan hutan gersang, tokek celah. Tokek rumah adalah spesies tokek yang sering mengunjungi bangunan di perkotaan.
Paling sering terlihat di Sumatera, Bali, Jawa, dan Lombo adalah tokek Gekko. Asia Tenggara adalah rumah bagi Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Filipina, tempat tokek jambul endemik. Spesies kedelapan dan kesembilan ditemukan di seluruh Indonesia: tokek macan tutul dan tokek mata besar Madagaskar.
Artikel Terkait: Cat Tien Slender Gecko: Spesies Baru yang Rahasia Ditemukan Secara Tak Terduga di Taman Nasional Vietnam
© 2023 NatureWorldNews.com Semua hak dilindungi undang-undang. Dilarang mereproduksi tanpa izin.